ads

Seterusnya , hendaklah Ia meninggalkan segala rupa kemewahan dan memperbanyak makanan dan minuman yang lezat dan membangkitkan selera, sebagaimana telah kami uraikan sebelum ini. Sekurng-kurangnya ia tidak melebihkan kebiasaan nya pada bulan ramadhan dengan memenuhi selera bahkan sama dengan bulan-bulan yang lain. Itulah sekurang-kurangnya yang patut di lakukan, jika tidak, maka dalam mendidik jiwa dengan menjauhi segala kehendak hawa nafsu akan meninggalkan kesan yang baik dalam membekalkan cahaa nurani dihati. Dan hal ini hanya bisa dituntut khusus nya pada bulan ramadhan saja.

Panduan-Melakukan-Puasa

Akan hal nya orang-orang yang menjadikan bulan ramadhan sebagai kebiasaan untuk memenuhi selera, menurutkan kehendak dan menurutkan kehendak nafsu syahwat yang tidak dilakukan pada bulan selain ramadhan, maka mereka telah di perdayakan setan yang senantiasa memendam perasaan dengki terhadap manusia, sehingga lenyaplah keberkahan puasa mereka, dan tidak lahir pengaruh-pengaruh puasa itu dari cahaya dan mukasyafah, kekhusyukan pada Allah swt. Dan merendahkan diri di hadapan nya, perasaan nikmat bermunajat kepadanya, membaca firman-firman nya di dalam kitab nya dan berdzikir sepanjang masa kepadanya.

Menjelang ramadhan, para ulama salaf senantiasa mengurangi segala kebiasaan mereka sehari-hari, mengekang kehendak dan tuntunan nafsu syahwat. Disamping itu, mereka senantiasa melebihkan amal-amal sholeh, khusus nya pada bulan ramadhan, kedatipun mereka sudah dikenal sebagai orang yang banyak-banyak beramalsepanjang masa.

Tatatertib lain nya ialah, hendaklah tidak terlalu banyak menyibukkan diri dalam urusan dunia di bulan ramadhan. Malah hendaknya ia membenamkan diri untuk beribadah kepada Allah swt sebanyak-banyak nya. Tidak mengusahkan sesuatu dari urusan dunia, melainkan sekedar untuk mencukupi kebutuhan diri dan orang-orangn yang berada dalam tanggungjawab nya seperti, anak-istri dan lainnya. Sebab bulan ramadhan terhadap bulan-bulan lainnya berbanding sama dengan hari jum’at terhadap hari-hari lainnya. Maka sangat wajar bila seorang mukmin mengkhususkan hari jum’at dan bulan ramadhan untuk mencari bekal akhiratnya.

Diantara sunnah orang yang berpuasa ialah menyegerakan berbuka puasa. Sebaiknya dimulai dengan buah, dan jika tidak ada, mulailah dengan air. Nabi saw senantiasa berbuka puasa dahulu sebelum menunaikan shalat maghrib. Beliau bersabda : ‘ ummatku tetap akan berada dalam kebaikan, selama mereka menyegerakan berbuka puasa dan mengakhirkan makanan sahur. ’

Nyatalah, bahwa mengakhirkan makan sahur untuk orang yang berpuasa menjadi amalan sunnah pula.

Sumber : buku terjemahan kitab An-Nasa’ih Ad-Diniyah wal-Wasaya Al-Imaniyyah (karya Imam Habib Abdullah Al-Haddad)

Pada Panduan Lengkap Melakukan Puasa Bagian 2 ini, kita disiruh tetap menjaga nafsu kita, kebanyakan orang pada saat berbuka puasa mereka makan yang banyak, bukan seperti makan layaknya hari-hari biasa, itu merupakan salah satu tanda nafsu syahwat kita memuncak. Janganlah makan berlebihan pada saat berbuka puasa. Makanlah seperti hal nya makan sehari-hari. Kurangi kegiatan yang sekiranya tidak terlalu berguna, misalnya main game, nonton tv, dan lain-lainnya. Sunnah rasulullah selagi puasa adalah menyegerakan berbuka dan mengakhirkan makan sahur. Hendaklah banyak mengingat Allah swt saat berpuasa, disana kalian akan merasa tenang dan tentram hilang semua beban yang ada, beda hal nya mengingat atau berdzikir kepada Allah pada saat perut kita sedang dalam keadaan kenyang.

Show comments
Hide comments
0 Komentar untuk : Panduan Lengkap Melakukan Puasa Bagian 2